Pic from Pinterest
Menulis blog bukanlah hal baru bagiku, tapi juga bukan hal yang sudah mahir aku lakukan. Meski sudah sejak lama aku menulis blog, namun aku sama sekali tak punya 'Big Why' yang mendorongku untuk menulis blog, kecuali sebagai media curhat semata. Aku bahkan tak pernah rutin menulis di sana, karena memang aku menulis hanya berdasarkan mood semata. Tak ada yang kukejar saat itu. Karena memang aku tak punya tujuan apapun dalam menulis blog, sehingga aku tidak rutin menulis dan blog-ku kini jadi terbengkalai.
Keinginan untuk kembali menulis secara rutin muncul sejak tiga tahun lalu, setelah almarhum suamiku berpulang. Aku mulai mencari kesibukan untuk mengalihkan pikiranku yang kerap overthinking dan perasaanku yang selalu saja terperangkap pada rasa cemas dan juga ketakutan. Banyak pakar mengatakan bahwa menulis dapat menjadi sarana penyembuhan dari stres dan depresi yang saat ini dikenal dengan istilah 'Writing For Healing'. Kebetulan menulis adalah hobiku sejak kecil. Jadilah aku mulai mengikuti berbagai event menulis, kelas-kelas menulis hingga hari ini.
Saat awal tahun aku sempat membuat sebuah blog baru yang berisi tulisan-tulisan rohani, namun lagi-lagi mandeg dan terbengkalai. Lalu kemudian aku mengenal ODOP dan mengikuti event menulis blog bersama Oprec ODOP12 beberapa waktu lalu. Tak kusangka, aku bisa menyelesaikan tantangan dan menulis blog secara rutin setiap hari. Saat ini aku kembali mengikuti Oprec OBS. Bukan tanpa tujuan, tapi dengan satu tujuan dan juga niatan untuk kembali aktif menulis dan menjadi blogger profesional. Apalagi setelah membaca materi pertama yang dibagikan oleh Kak Yunita, benar-benar membakar kembali semangatku.
Momok yang paling menakutkan bagi setiap penulis, khususnya aku adalah inkonsistensi dan block writing. Keduanya masih kerap menyapaku hingga saat ini. Blog-ku masih timbul tenggelam, mungkin karena aku belum menemukan 'The Big Why-nya'. Beberapa hari ini, aku berpikir keras tentang apa sih yang menjadi alasan utamaku menulis blog dan apa yang menjadi tujuanku.
Aku menemukan 3 alasan utama, yaitu:
1) Self healing.
2) Kreativitas Menulis.
3) Berdaya guna/bermanfaat.
1. Self Healing
Self Healing menjadi alasan utama dan pertama bagiku, karena menulis dapat mengalihkan overthinking-ku dan juga meredakan kecemasan-ku. Sebagai seorang penderita gangguan kecemasan atau anxiety, menulis sangatlah membantuku, selain mengkonsumsi obat pereda stres.
Saat mengikuti event Oprec ODOP12 kemarin, aku merasa menemukan kembali semangatku yang mulai redup. Aku pun merasa overthinking serta kecemasanku jauh berkurang. Menurutku, menulis blog memiliki tantangan tersendiri yang berbeda dibandingkan menulis pada media lainnya, bahkan menulis blog dapat membuatku jauh lebih fokus.
Menulis dalam sebuah blog, tidak memiliki batasan jumlah kata, jadi kita dapat menulis sepanjang yang kita mau dan juga dapat bebas berkreasi. Karena tanpa batasan jumlah kata inilah, aku jadi bisa puas menulis. Dengan puas menulis, aku jadi merasa lega, dan disaat aku merasa lega, stres-ku jadi berkurang dan pikiranku dapat lebih fokus dan nggak banyak overthinking lagi. Jadi, pastinya menulis blog akan menjadi sarana self healing jangka panjang buatku.
2. Kreativitas Menulis
Menulis pada sebuah blog, menurutku lebih bisa mengembangkan kreativitasku. Mengapa? Karena aku adalah tipe penulis gado-gado, yang lebih suka menulis berdasarkan kata hati ketimbang harus mengikuti aturan atau niche tertentu.
Dalam menulis blog, hal yang perlu diperhatikan pertama kali adalah menentukan niche. Sejak awal mengikuti Oprec ODOP12, aku memang sudah menentukan untuk memakai niche Lifestyle Blog yang isinya berisi tulisan bebas alias gado-gado. Aku suka menulis banyak hal, baik itu jurnal, cerpen, puisi, info kesehatan, tips-tips, ataupun yang lainnya. Mungkin suatu saat nanti, jenis tulisanku akan mengerucut pada tulisan-tulisan tertentu saja, mamun untuk saat ini aku ingin bebas berkreasi lewat tulisanku.
3. Berdaya Guna/Bermanfaat
Sepertinya semua blogger akan sependapat denganku yaitu ingin berdaya guna atau memberi manfaat lewat tulisan yang mereka bagikan. Apalagi aku. Apalah artinya hidup di dunia ini jika kita tidak bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Rasanya hidup jadi sia-sia bukan. Siapapun atau apapun diri kita, menurutku kita semua punya kewajiban untuk bisa berdaya guna atau bermanfaat bagi banyak orang. Namun setiap blogger punya rambu-rambu dalam menulis, jangan sampai tulisan kita malah menjatuhkan atau bahkan merusak. Usahakanlah untuk menulis dari hati dan penuh tanggung jawab.
Selain 3 big why di atas, dalam menulis blog juga diperlukan arah atau tujuan yang jelas. Arah atau tujuanku dalam menulis blog adalah:
1. Karena menulis blog adalah sebagai sarana self healing bagiku, maka tujuan yang ingin kucapai adalah aku bisa pulih dari masalah gangguan kecemasan yang aku derita.
2. Blog ini merupakan media kreativitasku yang ujungnya adalah lewat menulis blog aku dapat menemukan kebahagiaan, ketenangan, dan juga kenyamanan. Blog ini akan menjadi rumah kedua bagiku.
3. Menjadi berdaya guna atau bermanfaat untuk orang lain, bukan hanya merupakan alasan tapi juga merupakan tujuan bagiku. Aku ingin memberikan jejak kebaikan sekaligus teladan bagi orang lain, terlebih bagi kedua anakku.
Tulisan ini kelak akan menjadi remimder atau pengingat bagi diriku sendiri. Manakala semangatku sedang kendur ataupun aku mulai kehilangan arah. Tulisan ini akan kembali kubaca dan menjadi kompas atau penentu arah bagiku dalam menulis. Tulisan ini juga dapat menjadi api penyemangat dikala semangatku mulai meredup atau padam, dan semoga tulisan ini juga dapat menjadi penyemangat serta bermanfaat bagi orang lain.
Salam dari blogger suka-suka.
Ika Ledjaph_
#blogger #alasanmenjadiblogger
Semangat ngeblog ya Kak... Semoga selalu diberi kemudahan menebarkan kebaikan melalui tulisan.
BalasHapusVita mamanesia.com
Terima kasih Vita, semangat yang sama juga ya buat kamu. 🙏🥰
Hapusunyu-unyu banget sih tampilan dan ilustrasinya. homy. bikin betah~
BalasHapusSengaja nyari tema dan gambar yang unyu-unyu biar betah di rumah. Terima kasih sudah suka 🙏❤️
Hapus